Ada kepala manusia dapat mengeluarkan bunyi musik, di pameran Ways of Clay Galeri Nasional Indonesia.

Ways of clay pameran seni temporer menyuguhkan karya seni berupa  bahan dasar clay.



Jakarta Contemporary Ceramics Biennale #4 “Ways of Clay” Galeri Nasional Jakarta. Diselenggarakan di Gedung A,B dan C Galeri Nasional Indonesia, perhelatan pameran seni keramik kontemporer dua tahunan (biennale) ini  harus kamu kunjungi sebelum berakhir pada 22 Januari 2017 mendatang.

Pameran seni keramik ini menyuguhkan hasil karya seni dari berbagai Negara, Menampilkan beberapa karya yang sangat mengagumkan dari 44 seniman dunia, yang berasal dari 23 negara. Untuk yang senang dengan seni kontemporer dan unik, sepertinya  ini pameran yang wajib di kunjungi untuk melihat karya-karya yang mengagumkan dan membuat kita terpukau.

Karya dari Eva Larsson, salah satu Pekeramik asalh Swedia yang menghadirkan karyanya yang berjudul Stargaze. Di sini kalian bisa ngelihat ada instalasi 14 figur perempuan yang tengah memanjat tali.


Salah satu yang dapat memukau pengunjung adalah Electric Earth karya seniman Arya pandjalu, yang lahir di bandung 1976. Dengan thema (Heads series Sound Instalation ) Glaze stoneware, mechanics and electric variable dimension. Menyuguhkan replica kepala manusia yang dapat berbunyi seperti alunan music khas bunyi keramik ketika  terdapat sepuluh patung kepala yang berbunyi bergantian yang sudah ditentukan waktunya.



Pengunjungpun dapat menyaksikan video dari seniman luar yang sangat dramatis dan mengagumkan juga menyeramkan, video itu menampilkan manusia dengan wajah topeng dengan clay.

Ada juga karya seni dari Heri Dono  Bumi Yoni ( Tera Kota)



Alice Couttoupes dengan judul My Blue China, My Blue Flowers. Alam beberapa bentuk bunga yang berada di piring piring berwarna biru.




Nah bagi kalian yang penasaran datang langsung saja untuk menyaksikan pameran keramik terbesar se asia tengga itu. Untuk sekedar melihat lihat tidak dikenakan biaya alias free. Namun untuk memasuki area pameran tentu wajib mengikuti aturan yang berlaku dan dilarang menyentuh karya yang dipamerkan.

0 komentar:

Post a Comment

Pages