Londa, Wisata tak lazim yang di Tana Toraja.



TORAJA - Satu lagi, destinasi wisata yang selalu ramai dikunjungi di Toraja. Namanya Makam Gua Londa. Destinasi ini merupakan destinasi wajib jika anda mengunjungi Toraja. Bahkan orang Toraja bilang, jika anda belum ke Londa maka Anda belum ke Toraja.

Apalagi destinasi ini menawarkan sensasi yang berbeda. Di Londa Anda akan berwisata yang tak lazim. Mengunjungi makam di dalamm goa. Tapi jangan ngeri lebih dulu. Makan di Gua Londa tidak seperti makam pada umumnya. Tradisi orang Toraja yang bertahan ratusan tahun, membuat makam di Londa menjadi unik dan layak dikunjungi.

Destinasi ini berada di Desa Sandan Uai, Kecamatan Sanggalangi. Lokasinya sekitar 7 kilometer arah Selatan Kota Rantepao.

"Ini merupakan sebuah keunikan tradisi masyarakat Toraja. Keunikan tradisi ini menempatkan Toraja sebagai destinasi wisata budaya seperti halnya Bali. Bahkan Toraja memiliki market utama wisatawan asal Eropa. Ini menjadi bukti betapa menariknya Toraja. Ada banyak spot yang bisa dikunjungi, seperti Makam Goa Londa ini," ujar Menteri Pariwisata Arief Yahya, Rabu (26/12).

Londa mudah dicapai dengan kendaraan umum baik mobil, motor sewaan, ataupun ojek. Sebuah gapura menjadi sambutan selamat datang di Londa. Tiketnya pun murah meriah. Wisatawan cukup membayar tiket Rp.10.000 untuk bisa menikmati Makam Londa.

Selain itu anda wajib membawa penerang untuk masuk ke gua alam Londa. Soal ini wisatawan tak pelu khawatir. Ada banyak pemandu yang akan membawa petromaks akan menemani perjalanan anda.

Harga sewa petromaksnya pun cukup terjangkau, hanya Rp 50.000. Selain itu wisatawan bisa memberikan tips sesuka hati kepada pemandunya.

Sejumlah anak tangga harus dituruni sebelum mencapai tebing batu yang lumayan tinggi. Di tebing batu itulah terdapat gua alam yang dipenuhi labirin dengan stalagtit dan stalagmitnya.

Di depan tebing batu terdapat erong (peti mati) yang diletakkan di celah-celah batu. Posisi erong sendiri tidak bisa sembarangan. Pasalnya posisinya menunjukkan strata sosial dari orang yang dimakamkan. Semakin tinggi posisi erong semakin tinggi strata sosialnya. Beberapa erong nampak digantung di batu.




"Dahulu kala, erong memang digantung untuk menghindari binatang buas dan pencurian. Karena di dalam erong ikut disertakan barang-barang berharga milik yang meninggal," kata Rian Malino, salah satu pemandu di Pemakaman Londa.

Di tebing Londa, ada beberapa erong yang diletakkan di lokasi yang lumayan tinggi. Menurut Rian, erong itu milik keluarga bangsawan, sehingga harus berada lebih tinggi dari yang lain.

Sebuah lubang batu yang mirip etalase, diletakkan berjajar tao-tao. Sebuah patung kayu yang dipahat semirip mungkin dengan orang yang meninggal. Satu patung mewakili satu orang, dan didandani sesuai dengan strata sosialnya sewaktu masih hidup.

Beberapa tengkorak dan tulang belulang sudah diatur di celah-celah goa. Tengkorak dan tulang belulang itu jatuh saat erong rusak karena dimakan usia.

"Untuk memindahkan tengkorak dan tulang belulang juga tidak sembarang. harus ada upacaranya dan seizin keluarga yang meninggal. Begitu juga untuk meletakkan kembali tengkorak dan tulang belulang ke dalam erong, harus dilaksanakan upacara adat yang biayanya sangat besar. Ya seperti pesta pemakaman lah. Makanya banyak tengkorat yang dibiarkan tergeletak" ujar Rian.

Menelusuri gua makam ini, Anda perlu berhati-hati. Di beberapa bagian, ketinggian gua hanya sekitar 1 meter, sehingga perlu berjalan membungkuk. Kondisi gua yang dingin juga menambah aura mistis di destinasi ini. Meski begitu tidak ada bau menyengat dari mayat di dalam gua.

"Namun perjalanan menelusuri gua makam Londa tentulah merupakan sebuah pengalaman yang tak akan didapatkan di tempat lain. Apalagi kekayaan budaya ini didukung juga oleh keindahan alamnya yang luar biasa," kata Asisten Deputi Bidang Pemasaran I Regional III Kementerian Pariwisata Ricky Fauziyani.

Jalan yang mendaki lumayan menguras tenaga. Tapi jangan khawatir, tersedia beberapa gazebo untuk beristirahat. Dari gazebo itu, tebing batu dan gua alam terlihat secara keseluruhan. Jika sudah cukup beristirahat, mampirlah di kios-kios yang menjual berbagai souvenir.

Cukup banyak dan beragam cendera mata yang disediakan. Mulai dari miniatur tao-tao, ukiran dan pahatan ornamen Toraja, tas, selempang, kalung hingga ke kain tenun Toraja.

Amenitasnya juga lengkap. Di kompleks pintu masuk ini juga tersedia warung makan. Untuk akomodasi penginapan, di Toraja tersedia cukup banyak penginapan dan hotel. Fasilitasnya juga mumpuni.

"Toraja adalah sebuah destinasi wisata yang menawarkan keindahan panorama alamnya yang memesona dan tradisi serta budayanya yang tidak kalah menariknya. Pastikan, Toraja menjadi salah satu destinasi yang Anda akan tuju mengisi liburan Anda," ajak Deputi Bidang Pemasaran I Kementerian Pariwisata deputinya Rizki Handayani. (*)

Cap Go Meh Singkawang 2019, 2000 tiket VIP ludes terjual.



Setiap tahun kemeriahan singkawang menjadi  daya tarik untuk di kunjungi oleh wisatawan, Festival Cap Go Meh Singkawang semakin kuat dan dikenal luas. Festival ini selalu saja mampu menyedot kunjungan wisatawan. Baik wisatawan lokal maupun wisatawan mancanegara.

Bisa dibayangkan, sebanyak 2000 tiket VIP yang disiapkan panitia untuk even tahun ini, sudah ludes terjual. Tahun 2019, Festival Cap Go Meh selalu semakin semarak. Tingginya antusiasme kunjungan wisatawan, membuat Wali Kota Singkawang Tjhai Chui Mie sangat gembira.

"Ini menandakan masyarakat sangat antusias untuk melihat atraksi Tatung pada perayaan Cap Go Meh di Kota Singkawang," tutur Tjhai Chui Mie.

Apa yang membuat walikota singkawang begitu gembira? Tiada lain adalah Festival Cap Go meh Kali ini dihadiri oleh Menteri Pariwisata Indonesia. Kehadiran Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya tentunya  akan membawa lebih banyak serta banyak tokoh terkenal yang datang ke Kota Singkawang.

Dengan membanjirnya wisatawan yang berkunjung, jelas akan membuat perputaran ekonomi di Kota Singkawang makin kencang. Indikasinya jelas, jumlah pesanan kamar hotel semakin meningkat. Demikian juga sektor kuliner, pengrajin oleh-oleh, hingga pengrajin perlengkapan upacara yang kebanjiran order.

"Itu berkah bagi Singkawang. Meskipun ada kabar tarif kamar yang diberlakukan manajemen hotel sangat mahal. Kabar yang tersiar itu tidak benar," bantah Tjhai Chui Mie. "Karena menurut pengakuan manajemen hotel, tarif yang diberlakukan pada perayaan itu bukan per hari, tapi per paket (17-19 Februari)," jelasnya. Dalam perayaan tahun ini, Walikota kembali mengundang Presiden Joko Widodo untuk bisa hadir, sehingga dapat memberikan semangat bagi masyarakat Kota Singkawan.

Harapan ini bisa dipahami mengingat Festival Cap Go Meh merupakan even budaya yang telah terkenal secara nasional bahkan mancanegara. "Saya sangat berharap beliau bisa hadir untuk bersama-sama menyaksikan even Imlek dan Cap Go Meh di Kota Singkawang," harap Walikota Tjhai.

Secara terpisah, Ketua Umum Panitia Imlek dan Cap Go Meh Kota Singkawang tahun 2019, Hengky Setiawan, mengemas even ini dengan maksimal. Hengky pun siap memperbaiki segala kekurangan pada perhelatan Festival Cap Go Meh di tahun-tahun sebelumnya. Di antara yang diperbaiki oleh Hengky Setiawan adalah panggung kehormatan untuk para tamu yang ditata dengan lebih rapi lagi sehingga tamu akan lebih nyaman. Ia mengatakan panitia akan mengutamakan kualitas daripada Tatung itu sendiri, sebab even ini terbilang cukup besar dan diminati wisatawan mancanegara. "Tahun ini kita harapkan tatung-tatung yang tampil, berkualitas. Tandunya serasi, sesuai atribut yang dikenakan dan unik karena akan diliput banyak media," katanya.

Lingga, Potensi Wisata Bahari di Cross Border ujung utara Indonesia.



LINGGA – Pariwisata Kabupaten Lingga sedang menggeliat. Selain sukses dengan Neptune Regatta Sail to Lingga, Kabupaten di Kepulauan Riau ini juga dibuat semarak dengan perayaan Imlek. Dipusatkan di Kawasan Pecinan Pancur, Kabupaten Lingga, event Festival Imlek Berwarna, Imlek Berbudaya sangat meriah. Kegiatan dilakukan, 7 hingga 9 Februari 2019.

Berbagai pertunjukan budaya mewarnai event tersebut. Uniknya bukan saja Barongsai yang tampil. Berbagai  seni budaya Melayu pun hadir menghangatkan suasana. Pementasan tari Melayu, tari dari Vihara Pancur, atraksi Marawis serta paduan suara dari Gereja Pancur, berkolaborasi meramaikan acara.

Menurut Asdep Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional I Dessy Ruhati, festival ini untuk memaksimalkan potensi pariwisata di Lingga. Sebab, Lingga berada di daerah yang sangat strategis karena berdekatan dengan Malaysia dan Singapura.

"Saat Imlek masyarakat etnis Tionghoa Lingga yang saat ini bermukim di Singapura dan Malaysia pulang kampung. Dan, mereka selalu membawa sanak soudara dari Malaysia dan Singapura. Tentunya itu peluang untuk memperkenalkan pariwisata Lingga dengan suguhan atraksi wisata. Kami ingin menunjukkan jika perayaan Imlek di Lingga tak kalah heboh," ujar Dessy yang didampingi Kabid Pemasaran Area II Asdep Pengembangan Pemasaran I Regional I Kemenpar Diana Tikupasang, Jumat (8/2).

Tak dapat dipungkiri, potensi budaya Tionghoa di Lingga sangat melimpah. Pasalnya kabupaten yang berjuluk Bunda Tanah Melayu ini memiliki sejarah panjang etnis Tionghoa. Bahkan, nama Lingga konon berasal dari pemberian para perantau Tionghoa.

"Ini merupakan potensi besar yang dimiliki Lingga. Penyebaran perantau etnis Tionghoa Pancur pun sangat luas hingga negeri tetangga. Mereka bisa menjadi agen promosi pariwisata Lingga. Selain itu jaraknya pun tak jauh dari Malaysia dan Singapura," ucap Dessy.

Bagi Kabid Pemasaran Area II Asdep Pengembangan Pemasaran I Regional I Kemenpar Diana Tikupasang, kawasan Pancur, Lingga sangat menarik untuk dieksplorasi. Daerah ini menawarkan petualangan yang berbeda bagi wisatawan. Suasana khas kampung nelayan Melayu berpadu manis dengan nuansa Tionghoa. Terlebih pada saat Imlek, berbagai hiasan lampion menambah cantik suasana. 

Suasana malam di Lingga yang nampak lampion menyala sepanjang jalan


"Apalagi suasana senjanya. Sunset disini juara. Dengan pemandangan hilir mudik sampan nelayan yang beranjak pulang. Recommended banget buat traveler yang hoby foto. Ini potensi yang dapat mengundang wisatawan perbatasan datang," ucapnya.

Sementara itu Menteri Pariwisata Arief Yahya meyakini jika potensi pariwisata Lingga sangat menjanjikan untuk menarik wisman khususnya di border area. Daerah ini relatif mudah dijangkau dari Malaysia maupun Singapura. Wisata baharinya tak perlu diragukan. Begitu juga wisata sejarahnya.

"Konsepnya selalu sama 3A. Aksesnya baik, amenitasnya baik lalu didukung dengan atraksi yang berstandar global untuk mengundang wisatawan datang. Itu semua harus didukung oleh komitmen kuat pemimpin daerahnya.  Maka itu kita akan terus dorong Lingga dengan berbagai atraksi wisata untuk menjaring wisman datang," pungkas Menteri asal Banyuwangi tersebut.(*)

Horas Samosir Fiesta 2019 siap memanjakan wisatawan sepanjang tahun.




Samosir, Pulau ditengah danau vulkanik terbesar di Indonesia menawarkan pesona alam dan budaya yang memukau siapa saja yang berkunjung kesana. Samosir berada tepat di jantung danau Toba di Sumatra utara, apa yang membat samosir sangat unik dan wajib dikunjungi?

Tentu kebudayaan yang luhur serta masih terjaga hingga kini membuat samosir sangat wajib dikunjungi ketika kalian dating ke Sumatra Utara.Sepanjang tahun ini akan ada festival Horas Samosir yang bakal menambah semarak kemeriahan berwisata di Samosir dan danau Toba.

Menikmati alam yang indah dan budaya yang luhur adalah pilihan paket wisata yang lengkap. Horas Samosir  yang akan mengisi tahun 2019 dengan beragam acara yang menarik. Horas Samosir Fiesta 2019 terdiri dari Pertunjukan Musik, festival budaya, Kompetisi Olahraga-Pariwisata, dan banyak lagi,

Horas Samosir Fiesta menampilkan tiga acara internasional utama yang pasti akan mengarahkan lampu sorot ke kabupaten.  Ini adalah: Samosir Music International Festival, Gran Fondo New York (GFNY) Championship Asia, dan Samosir Lake Toba Ultra Marathon.

Tiga event yang berskala internasional diselenggarakan secara profesional dan menerapkan standar internasional.  Tahun lalu, tiga acara menarik banyak wisatawan internasional. Itulah sebabnya tahun ini penyelenggara optimis dan membuat persiapan yang lebih hati-hati dan terperinci. Termasuk dalam infrastruktur dan juga yang lainnya, untuk memastikan keberhasilan acara ini.

Sementara itu, Menteri Pariwisata, Arief Yahya, beserta Deputi Pengembangan Industri Pariwisata dan Destinasi, Dadang Rizki Ratman menyatakan bahwa kedatangan wisatawan ke daerah Danau Toba terus menunjukkan tren positif. Ini berkorelasi dengan pembangunan yang dilakukan terhadap infrastruktur wilayah termasuk jalan tol, bandara, dan pelabuhan. 

Dalam aksesibilitas ke Pulau Samosir, akan ada dua kapal ro-ro yang dapat menampung 35-40 mobil dan kapasitas penumpang 3.000 orang.


Festival Bau Nyale 2019: Berburu Si Cacing langka di Festival Bau Nyale




Gelaran Festival Pesona Bau Nyale (FPBN) 2019 dijamin akan berbeda. Lebih berbobot dan berkualitas. Sebab, festival ini ditangani figur-figur besar berpengalaman.  FPBN 2019 akan berlangsung 17-25 Februari, di KEK Mandalika, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB). 

Tema yang diangkat dalam FPBN 2019 ‘The Precious Culture of Mandalika’. Total ada 9 sub event yang ditampilkan. Kontennya beragam, ada religi, budaya, sport tourism, hingga kuliner.

“Komposisi FPBN 2019 lebih bagus. Tata waktunya diatur agar event ini jadi destinasi wisata utama. Pasti luar biasa karena ditangani oleh figur besar berpengalaman dan berprestasi,” ungkap Deputi Bidang Pemasaran I Kemenpar Rizki Handayani Mustafa.

FPBN 2019 dipegang oleh tim kurator handal CoE 2019 Kemenpar. Mereka adalah para ahli di bidangnya. Ada Staf Khusus Menteri Pariwisata Bidang Media dan Komunikasi Don Kardono yang menilai Media Value. Ada juga Taufik Rahzen yang kuat di Cultural Value.

Ada juga nama Jacky Mussry yang menjadi pakar Commercial Value. Koreografer kenamaan Indonesia Denny Malik juga dilibatkan. Penilaian tentang kostum diserahkan kepada Dynand Fariz, pencetus Jember Fashion Carnival.

Berikutnya adalah Eko ‘PeCe’ Supriyanto, yang sukses menangani opening ceremoy Asian Games 2018. Eko PeCe juga pernah menjadi koreografer diva dunia Madonna. Tim kurator lainnya adalah Samuel Wattimena.

“FPBN 2019 adalah. event yang besar. Perkembangannya juga sangat cepat. Selalu ada hal baru yang disajikan dan menjadi experience terbaik bagi wisatawan.”

“Hal positif ini tidak lepas dari tim kurator yang dimiliki oleh Kemenpar. Mereka ini bersinergi dengan daerah untuk menghasilkan karya-karya yang spektakuler,” jelas Asisten Deputi Pengembangan Pemasaran I Regional III Kemenpar Muh Ricky Fauziyani.

FPBN 2019 akan mencapai puncaknya pada 24-25 Februari. Diprediksi pada hari-hari tersebut Nyale atau cacing laut akan muncul.

Menariknya lagi, keputusan ini didasarkan atas kesepakatan bersama pemangku adat, budayawan, tokoh agama dan masyarakat, hingga komunitas di wilayah Pujut.

“FPBN 2019 jauh lebih tertata. Tidak ada dualisme penentuan tanggal keluarnya Bau Nyale. Pada event tahun kemarin masih ada perbedaan tafsir.”

“Semoga kesamaan persepsi ini membawa sisi positif bagi FPBN 2019. Sebab, content yang disiapkan oleh para tim kurator itu sangat menarik,” tegas Kabid Pemasaran Area II Regional III di Deputi Bidang Pemasaran I Kemenpar Hendry Noviardi.

Ritual panjang dilalui sebelum menentukan tanggal keluarnya Nyale. Ada acara Sangkep Warige yang didahului ritual pemangku adat. Berikutnya, penentuan tanggal keluarnya Bau Nyale. Tata waktu ini mengacu kalender Sasak, yaitu setiap tanggal 20 bulan 10.

Melihat solidnya komposisi FPBN 2019, apresiasi diberikan oleh Menteri Pariwisata Arief Yahya.

“Kami memberikan apresiasi atas persiapan yang dilakukan jelang FPBN 2019. Semuanya tampak rapi. Hal ini menjadi bukti betapa solidnya semua elemen untuk memajukan pariwisata NTB.”

“FPBN ini event besar dengan content terbaik. Selain atraksi, NTB memiliki aksesibilitas dan amenitas luar biasa. Silahkan datang ke Mandalika, enjoy NTB,” tutup Menpar Arief Yahya.


Festival Bau Nyale 2019 Siap meramaikan Lombok




Festival Pesona Bau Nyale (FPBN) merupakan salah satu event Nasional yang masuk dalam 100 Calendar of Event  “Wonderful 2019”. Bau Nyale yang artinya keberuntungan bagi masyarakat suku Sasak ini selalu mendapat perhatian besar dari kalangan umum dan wisatawan.

Festival Pesona Bau Nyale merupakan event Nasional ketiga yang dilaksanakan pada tahun 2019. Persiapan Festival Pesona Bau Nyale tahun ini dilaksanakan dengan matang dan dipromosikan secara besar-besaran.

Hal tersebut bertujuan untuk mendukung pencapaian target kunjungan 20 juta wisatawan ke Indonesia . Naiknya jumlah kunjungan wisatawan secara langsung akan berdampak pada peningkatan perekonomian warga setempat.

Bau Nyale, jika diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia artinya adalah
1.            Bau artinya menangkap,
2.            Nyale sebutan untuk cacing laut.

Festival Bau Nyale2019  diadakan sekali dalam setahun yang disesuaikan dengan kalender suku Sasak. Acara Festival Bau Nyale 2019 diselenggarakan sejak tanggal 17 hingga 25 Februari 2019 . Malam puncak acara Festival Pesona Bau Nyale akan dilangsungkan pada tanggal 24-25 Februari.

Seperti yang telah dijelaskan oleh Disbudpar Lombok tengah bahwa penetapan puncak pelaksanaan Festival Bau Nyale 2019 pada dasarnya bukan dari pemerintah Lombok Tengah sendiri, melainkan sesuai dengan kesepakatan dari masyarakat dan juga semua pihak.

Festival Bau Nyale 2019 ini akan digelar di pantai Seger Desa Kuta, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah.  Inilah pantai yang terpilih sebagai tempat diselenggarakannya event tersebut.

Pantai Seger terpilih karena Nyale (Cacing Laut) tidak keluar di sembarang tempat. Sudah pasti, acara ini akan dihadiri oleh banyak wisatawan baik setempat, lokal maupun mancanegara.

Kegiatan FPBN tahun ini memiliki promosi yang lebih besar dengan melibatkan beberapa media seperti televisi nasional dan juga memanfaatkan media sosial.

Diskon-Diskon Menarik Dari LSGS 2019 : Lombok Sumbawa Great Sale 2019



Lombok Sumbawa Great Sale telah dimulai sejak 27 Januari kemarin. Lebih dari seratus tenant telah berpartisipasi dalam event yang rutin diadakan setiap tahun ini.

Hampir semua tenant memberikan promo-promo menarik untuk menggaet customer dari semua kalangan.

Untuk LSGS kali ini ada banyak tenant yang menyediakan diskon hingga 70% lho, kira-kira tenant mana aja ya? Yuk kita simak bersama!

1. Sinar Abadi Mutiara
Promosi pertama datang dari toko Sinar Abadi Mutiara. Bagi kalian yang ingin mencari oleh-oleh khas Lombok, mutiara bisa menjadi salah satu pilihannya.

Untuk memeriahkan LSGS tahun ini, Sinar Abadi Mutiara siap memberikan diskon hingga 70 persen untuk semua costumer.

Diskon ini berlaku hingga satu bulan lamanya. Jadi, tunggu apalagi? Segera datang ke Sinar Abadi Mutiara yang berlokasi di Jalan Adi Sucipto dan nikmati promonya.

2. Matahari Departement Store

Matahari Departement Store juga nggak mau kalah untuk memeriahkan LSGS tahun ini.

Mereka memberikan diskon untuk beberapa produk fashion, seperti baju, celana dan masih banyak lagi. Diskon yang diberikan nggak tanggung-tanggung, yakni mencapai hingga 70 persen.

3. Sang Pisang

Pengen nyemil-nyemil tapi bingung mau apa? Sudah nyobain Sang Pisang belum? Kalau belum kalian mesti cobain.

Walaupun mereka baru grand opening beberapa bulan yang lalu, Sang Pisang Lombok juga nggak mau ketinggalan memeriahkan LSGS 2019.

Promo yang diberikan juga nggak tanggung-tanggung, kalian akan mendapatkan satu box free setiap pembelian 3 box. Wah, jadi bisa menikmatinya bersama dengan keluarga ya!

4. Three-C

Setelah tadi kita bahas cemilan enak, nggak lengkap rasanya kalau nggak bahas minumannya juga kan? Tenang, LSGS punya satu rekomendasi tempat buat kalian yang mau cari tempat ngopi sambil internetan sepuasnya.

Yap! Three-C bisa menjadi pilihan kalian, banyak promosi yang telah disiapkan oleh Three-C, salah satunya diskon hingga 33,33 persen setiap pembelanjaan minimal 150k.

Eits, disini juga ada kopi yang unik gaes, Kopi Jancok namanya, dan rasanya gak perlu diragukan. Jadi, tunggu apalagi? Segera nikmati promo-promo mereka sepuasnya ya!

5. Grand Madani Hotel

Siapa sih yang nggak tahu Grand Madani? Hotel yang berlokasi di Jalan Udayana ini selalu siap memberikan pelayanan dan fasilitas terbaik di kelasnya.

Untuk memeriahkan LSGS kali ini, Grand Madani Hotel memberikan diskon hingga 62 persen untuk tipe kamar Syariah Superior.

Segera reservasi sekarang juga dan buatlah liburanmu menjadi berkesan.

6. Syahrini Karaoke TV

Kalian ingin seru-seruan bareng keluarga atau teman? Yuk mampir aja ke Princess Syahrini Karaoke, Epicentrum Mall. Kalian bisa seseruan nyanyi sesuka hati hanya dengan 7k/ nett tanpa syarat apapun. Kamu bisa mengajak teman ataupun keluarga untuk berkaraoke bersama.

Princess Syahrini Karaoke dilengkapi dengan fasilitas ruangan yang nyaman lho, jadi makin betah deh berlama-lama menghabiskan waktu sambil berkaraoke ria.

Cuss, langsung aja ke Princess Syahrini Karaoke dan dapatkan promonya sekarang juga

7. Kura-Kura Family Entertainment

Nikmati promo khusus Kura-Kura Waterpark. Hanya dengan membayar 28k kamu bisa berenang bersama teman ataupun keluarga.

Nggak cuma itu, kalian juga bisa mendapatkan voucher jalan sehat gratis yang akan diadakan pada tanggal 10 Maret 2019.

Jadi selain bisa liburan bareng keluarga, kalian juga bisa sekalian olahraga dan tentunya mendapatkan hadiah doorpize dari Kura-Kura Family Entertainment. Selamat liburan!

Pengalaman berharga berkunjung dan bertemu suku Dayak Sa'Ban Kalimantan Utara.



Akhirnya sampai juga ke Malinau, ibukota  provinsi Kalimantan Utara dengan nama juga Malinau. Kabupaten ini sedang merayakan ulang tahun ke-19 yang ditenggarai oleh Irau, suatu  ritual atau upacara adat yang dilakukan  masyarakat Dayak secara bersama-sama. Selain budaya, IRAU sekaligus membuat event  promosi seni, pariwisata dan ekonomi kreatif daerah, dilaksanakan 2 tahun sekali.

Perjalanan itu mulai dengan pukul 02.30 pagi keluar dari rumah. Diantar  suami ke bandara Soekarno Hatta. Pesawat take off pukul 05.00 dan pukul setengah 08.00 Waktu Indonesia Tengah mendarat di Bandara Juwata Tarakan. Dari Tarakan  disambung naik pesawat Xpressair sekitar 15 menit.

Ini pengalaman pertama saya naik pesawat berkapasitas tempat duduk 47 orang ini.  Bangku 2-2 dengan space cukup lapang bagi lutut. Terbang rendah yang memungkinkan kita melihat lansekap Kalimantan Utara yang dibelah oleh sungai-sungai, rawa, hutan dan perkebunan. Sebuah panorama ajaib, seolah saya melintasi Kalimantan Uara dengan drone.

Dari airport Malinau kami langsung diangkut menuju lapangan Pelangi Intimung,   tempat  diselenggarakannya Pesta Rakyat Malinau ini. Alun-alun itu terletak persis di depan kantor Bupati Malinau.  Di tepinya berdiri tenda-tenda yang diisi oleh berbagai sektor usaha, dari perusahaan besar sampai  UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) Dari  dinas dinas tingkat Kecamatan sampai perorangan yang membawa aneka berbagai contoh peralatan budaya  untuk sekedar dipamerkan maupun dijual.

Yang paling menarik bagi saya  adalah kesempatan menyaksikan langsung  aktivitas adat istiadat  yang jadi roh perhelatan ini. Kita dibawa langsung ke jantung cara hidup tidak kurang dari 13 suku Dayak  mendiami Kabupaten Malinau.

Ngomong-ngomong tentang kebudayaan manusia itu terbagi dua. Kebudayaan material dan kebudayaan non material. Kebudayaan material  bersifat konkret dan dapat dirasakan fisik nya.  Sementara kebudayaan non material  bersifat abstrak yang diwariskan dari generasi ke generasi.

Dalam Irau Malinau 2018 kita bisa menyaksikan keduanya. Kebudayaan material lewat alat-alat etnografi dan herbal yang ditampilkan dalam stand-stand milik suku-suku. Sementara Kebudayaan non material dilihat dari berbagai upacara adat diadakan dua kali dalam sehari.

Produk kreatif dari 13 suku Dayak

Teman-teman penyuka hiasan etnis dimanjakan dalam gebyar pesta rakyat Malinau ini. Produk kreatif berbasis 13 suku Dayak yang hidup di Malinau terlihat dalam kios-kios yang menjual aneka souvenir. Mulai dari hiasan kepala sampai kaki. Dari manik-manik sampai bulu burung enggang. Aneka desain kreatif bernafas tradisi. Semuanya indah dengan harga bervariasi, dari mahal sampai yang terjangkau.

Peralatan Etnografi Suku Dayak

Kemarin  sore saya menjumpai dan mempelajari banyak sekali alat etnografi dari 13 suku yang ikut memeriahkan acara ini. Ada benang merah persamaan diantara alat-alat tersebut sekali pun  dan sedikit perbedaan.  Misalnya gentong atau tempayan untuk membuat arak  yang disebut Pengasi. Ukuran badannya hampir sama tapi desain luarnya berbeda. Ada yang memberi lukisan hewan atau manusia sementara suku lain menghias tempayan mereka dengan tumbuh-tumbuhan yang hidup di hutan. Tidak ada aturan baku suku apa menggunakan hiasan apa. Menurut ketua adat yang saya temui semua tergantung kreativitas pembuatnya.

Obat Tradisional Suku Dayak

Indonesia dan suku-suku etnis hampir sebagian besar mempunyai tradisi penyembuhan sendiri. Obat-obatan diolah secara tradisional melalui racikan yang diperoleh dari nenek moyang. Kemudian dilembagakan lewat adat-istiadat, kepercayaan, atau kebiasaan setempat. Pengobatan tersebut bersifat magic maupun pengetahuan tradisional.

Suku Dayak juga memiliki sistem penyembuhan lewat herbal lengkap dengan pengetahuan magicnya. Dua yang saya temui kemarin agar bening untuk memecah batu ginjal. Pada lagi ke bentuk batang kayu bergaris-garis yang digunakan sebagai obat untuk menyembuhkan orang mabuk.

Semakin penasaran bukan dengan provinsi baru di pulau Kalimantan ini. Jangan lupa siapin waktu untuk menikmati Pesona Indonesia.

Menikmati kuliner Dayak Malinau di Festival Irau Malinau 2018

Kuliner khas masyarakat Dayak Malinau Kalimantan Utara.

Setiap daerah di Indonesia pasti mempunyai kuliner khas nya masing-masing. Begitu pula dengan provinsi Kalimantan, beragam makanan ada di sini mulai dari daun keladi, ikan dalam bambu yang dicampur nasi, humbut uai atau rotan muda dan masih banyak lagi kuliner lainnya.

Banyaknya kuliner yang ada disini disajikan di area panggung utama untuk para pejabat ataupun tamu yang hadir. Ada satu jenis makanan yang terbilang unik dan hanya disajikan di Kalimantan Utara yakni Nasi Kabo dan Piket Seb.

Nasi Kabo atau Anikabo ialah sejenis liontin yang biasa dipakai oleh suku adat dayak dalam perhelatan tertentu. Warna Nasi Kabo ini merah, kalau Kabo ini biasanya hanya dikalungkan dan harus diletakkan di uluhati agar sikap batin tersebut harus dilaksanakan dimanapun berada.

Sedangkan Anikabau adalah identitas diri masyarakat Dayak Sa'ban. Nasi Kabo sama seperti nasi putih pada umumnya hanya dicampur dengan pewarna merah. Maka dari itu Nasi Kabo hanya di siapkan pada ajang-ajang tertentu saja.

Untuk jenis lauk yang paling khas disini dan hanya ada di Kalimantan Utara ialah Ke'cep,makanan khusus jamur yang hanya tumbuh satu tahun sekali. Cara mengolah makanan ini dengan cara di jemur sewaktu diolah dibersihkan dan direndam hingga berkembang lalu ditumis atau dibakar.

Rasanya yang asin, Pedas juga bumbu rempah nya berasa dengan menggunakan sereh, bawang merah, bawang putih, cabe dll menambah selera makan ditambah ada perasaan bangga tersendiri karena langka nya tumbuhan ini.
Ke'cep ini dihidangkan dengan angah le'u pikat atau mangkok dari bambu kecil tentunya bambu juga menjadi tempat saji bagi desa Sa'ben. Inilah makanan khas Dayak Sa'ban dan jarang sekali ditemui.

Indonesia memang luar biasa bahkan dari segi kuliner yang beranekaragam dan pastinya akan menambah kekayaan cita akan rasa dan pengalaman wisata kuliner anda.

Pages