Presiden Indonesia yang selalu Digugat masyarakatnya. Mengapa?


Sebuah pertanyaan yang sebenarnya membuat penulis makin bertanya-tanya, mengapa president? ada apa dengan president ?.kenapa  masyarakat  selalu menyalahkan setiap pemimpin Negeri ini?

Foto ketujuh Presiden Indonesia dari masa-ke masa/sumber gambar. www.satujam.com/
kiri-kanan. Ir.Soekarno, H.Ir.Soeharto, Prof. DR.BJ Habibie, KH.Abdurahman Wahid, Megawati Soekarno Putri, Susilo Bambang Yudhoyono, Ir. Joko Widodo

Berawal dari keingin tahuan penulis , banyak masyarakat yang seperti nya kecewa dengan kinerja pemerintahan sekarang, atau pemerintahan sebelum-sebelumnya. Masyarakat mengeluhkan sulitnya mendapat pekerjaan, harga kebutuhan pokok yang tidak stabil, naik turun bagai ayunan, harga BBM yang terus naik, pengangguran dimana-mana dan issue yang beredar hutang luar negeri Indonesia makin besar. Masyarakat berpikir  semua karena kebijakan president yang tidak pro rakyat dan cenderung membuat rakyat susah dan mengalami banyak kesulitan.

Sebagian masyarakat sendiri kadang hanya berfikir semua yang terjadi di Negara ini adalah kesalahan pemimpin, dan sepenuhnya menyalahkan pemerintah. Itu sangat manusiawi untuk masyarakat negeri ini. Yang tidak manusiawi adalah ketika tabrakan kendaraan umum, pesawat tergelincir, kapal tenggelam, banjir, gempa bumi, dan lain sebagainya kenapa harus menyalahkan orang lain terlebih itu adalah president yang kerjanya bukan mengurusi urusan perut warganya saja tapi bagaimana urusan warganya  dimasa mendatang. Tidak semua masalah di negeri ini adalah tanggung jawab president melainkan tanggung jawab kita semua sebagai warga Negara yang baik.

Masyarakat kita tidak pernah belajar dari masa lalu dan tidak pernah berpikir secara matang bagaiamana disetiap pemerintahan mereka tidak pernah puas dengan kinerjanya. Alih-alih bukanya ikut mendukung kinerja pemerintah menjadi lebih baik , tapi malah membuat kritikan pedas dengan dalih kebebasan berpendapat yang berujung pada kebablasan pendapat. Boleh saja berpendapat asalkan apa yang di ungkapkan tidak mengumbar nada kebencian dan membuat kemunduran pada keadaan. Sadar atau tidak sadar negeri ini jauh lebih baik sekarang ketimbang sebelumnya, dimana perekonomian dunia yang kian melemah namun Indonesia masih mampu bertahan dan tetap mengalami pertumbuhan ekonomi, walau tidak secara baik tapi itu cukup baik daripada Negara lain yang mengalami krisis parah seperti Yunani, Turki dan Negara lainya yang terkena dampak krisi global.

Tengok saja jakarta dan beberapa kota besar di Negara ini yang konon rakyatnya masih miskin namun kemacetan malah terjadi disetiap sudut kota-kota besar, dan warganya menggunakan perangkat elektronik canggih juga kendaraan bermotor yang terpakir dirumahnya.

Tapi masih menghujat president dengan dalih kesulitan ekonomi. Sebenarnya ekonomi yang mana yang dianggap sulit.

Jangan seenaknya saja bilang turunkan president, seolah-olah mereka yang berkata demikian lebih baik dari president saat ini. Apa perlu dibuatkan meme Pak Harto dengan diganti foto jokowi setelah jokowi lengser dan Indonesia masih saja seperti ini “piye enak jamanku to “.

Dulu jaman pak harto kalian mengeluh, dan secara demonstrasi berdalih reformasi melengserkan sang jendral yang sekarang kalian rindukan sosok nya. Tapi apakah setelah sang jendral lengser keadaan menjadi lebih baik dari sebelumnya?, yang ada malah sebaliknya pamor negeri ini bagai harimau yang kehilangan taringnya.

Tidak hanya Pak Harto, tapi siapa saja yang pernah menjadi pemimpin negeri ini selalu di tuduh sebagai biang keladi dari semua keadaan. Bukankan seorang pemimpin sudah pasti menginginkan yang terbaik untuk warga negaranya dan negaranya?.  jaman Habibie juga kalian mengeluh dengan keadaan ekonomi yang sulit, jaman Gusdur begitu pula dengan alasan ekonomi sulit, jaman Megawati juga mengeluh dengan ekonomi masih sulit, jaman SBY juga dengan ekonomi masih saja Sulit, sekarang mengeluh juga ekonomi makin sulit. Sebenarnya siapa yang menyulitkan? President atau masyarakatnya itu sendiri yang tidak mau berkembang dan berikir kreatif?. namun masih saja ternina bobokan oleh angan-angan tanah surga, yang selalu didengungkan oleh lagu.

Kolam Susu “
Bukan lautan hanya kolam susu
Kail dan jalan cukup menghidupimu
Tiada badai tiada topan kau temui
Ikan dan udang menghampiri dirimu

Bukan lautan hanya kolam susu
Kail dan jala cukup menghidupmu
Tiada badai tiada topan kau temui
Ikan dan udang menghampiri dirimu

Orang bilang tanah kita tanah surga
Tongkat kayu dan batu jadi tanaman
Orang bilang tanah kita tanah surga
Tongkah kayu dan batu jadi tanaman

Warga masyarakat Negara Bumi pertiwi yang baik, bangun-bangun.!! Jangan terus bermimpi dan berkhayal. negeri ini bukan surga ,jangan terlelap dengan syair dan lirik lagu era 80-an tersebut, Mulailah bekerja jangan berharap dengan keajaiban yang mampu menumbuhkan tanaman dibatu dan kolam susu. Realitanya sekarang jangankan kolam susu, cabai saja enggan tumbuh di tanah ini. Lihat saja harganya melebihi sebongkah emas freport.

Kenapa kalian hanya bisa mengeluh dan menghujat? Kalian pikir kalian dewa, yang mampu memperbaiki negeri ini dan menjadikan negeri ini tanah kemakmuran? Dengan sekali membalikan telapak tangan?

Tugas president bukan untuk segala macam urusan perut kalian, masih banyak yang lebih penting yang harus dilakukan seorang pemimpin untuk memperbaiki negeri yang sudah lama tertipu daya oleh mimpi-mimpi dan lagu-lagu yang mendayu-dayu.

Negeri ini sudah miskin dari dulu, bukti yang katanya negeri kaya minyak nyatanya masih mengimpor minyak, negeri yang tanahnya tanah surga , untuk urusan tahu dan tempe saja harus meng impor dari negeri di seberang lautan sana. Konon negeri yang kolam nya susu, nyatanya sebotol air mneral saja  sudah 4ribu. Terus kalian masih menyalahkan president, harusnya sadar bahwa negeri ini terlalu ,malas untuk membangun, dan memperbaiki diri.

Karena masayarakat kita masih belum sadar dengan keadaan bahwa jaman sudah berubah. masyarakat masih belum sepenuhnya sadar bahwa keadaan sudah semakin sulit bukan hanya di Negara ini saja bahkan di setiap belahan dunia. karena masayakat kita ternina bobokan dengan kenikmatan negeri yang konon negeri tanah surga.

0 komentar:

Post a Comment

Pages