Toll Cigatas . Ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di jalur pantai selatan Jawa




Selain jalur PANTURA kini pulau jawa akan memiliki jalur Pantai selatan JAWA.

google docs


Proyek Jalan Tol Cileunyi Garut Tasikmalaya (Cigatas) masuk dalam deretan Proyek Strategi Nasional (PSN) 2017 yang ada di Jawa Barat. Pada tahun ini masih dalam tahap perencanaan atau FS (Feasibility study) studi kelayakan. 

Hal ini tentunya akan membuat perekonomian selatan JAWA BARAT DAN PULAU JAWA akan mengalami pertumbuhan seperti yang diharapkan masyarakat selama ini. Dan dapat mengatasi kemacetan yang selama ini dikeluhkan masyarakat ketika akhir pekan dan mudik lebaran.

 "Saya besok (hari ini) akan ke Jakarta bertemu dengan BPJT (Badan Pengelola Jalan Tol) untuk membahas hal ini sekaligus tiga tol lainnya yaitu Soroja, Bocimi, dan Cisumdawu," ujar Sekretaris Daerah Jawa Barat Iwa Karniwa, di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Senin, 24 Oktober 2016.

Menurut dia, Tol Cigatas tengah dibahas bersama dengan kab kota maupun dengan pemerintah pusat dan BPJT. 

"Sudah diusulkan di PSN, diharapkan masuk ke jaringan tol nasional. Segera dialokasikan pembebasan lahannya. Selanjutnya, pemerintah pusat melalui BPJT untuk lelang investasi," kata dia.

Diakui dia, pemerintah pusat berpandangan bahwa tol Cigatas ini merupakan jalan yang paling vital untuk longweekend dan hari besar keagaamaan terutama sebagai solusi kemacetan di Nagrek, Kabupaten Bandung.

"Apabila sudah selesai, biasanya Bandung Banjar 7 jam ini bisa ditempuh 1 jam," kata dia.
(Kabuapten Tasikmalaya). Namun saat ini jadi tiga alternatif bakal dari Gedebage, Majalaya, Garut, Kabupaten Tasikmalaya, KOta Tasikmalaya, Ciamis, Banjar sepanjan 109-111 km. 

"Itu arahan pusat langsung ke Banjar karena pusat berencana tol ini akan nyambung hingga ke Yogyakarta," ucap dia.

Dengan demikian, kata Iwa akan ada delapan kota kabupaten di Jabar selatan alami percepatan pertumbuhan ekonomi secara signifikan, sekaligus mendorong mengurai kemacetan lalu lintas yang menahun.

Sebelumnya, Kepala Dinas Bina Marga Jabar M Guntoro mengatakan pihaknya sedang menyusun surat keberatan resmi pada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat serta BPJT terkait hal tersebut.

“Kami sedang susun suratnya, intinya kami protes, keberatan kenapa tidak masuk?,” katanya kepada wartawan di Gedung Sate, Bandung, Kamis (20/10/2016).

Guntoro menuturkan. keberatan dilandasi oleh keputusan BPJT pada Pemprov Jabar yang menjanjikan Cigatas akan masuk dalam proyek strategis nasional asal pihaknya segera menuntaskan seluruh dokumen teknis tol tersebut.

Wacana pembangunan jalan tol Cileunyi-Tasikmalaya (Citas) sudah lama bergulir. Isu ini sempat menjadi perbincangan hangat warga Priangan, khususnya warga di wilayah utara Garut, antara Kecamatan Limbangan, Cibatu hingga Malangbong bahkan tersiar kabar hingga kota Banjar .

Dikabarkan finalisasi studi kelayakan, bahkan sudah rampung digelar di kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Jawa Barat, baru-baru ini.

Belum lama ini, Kepala Dinas Binamarga Provinsi Jawa Barat, M. Guntoro, bahkan telah menyelesaikan fase ke dua untuk penentuan jalur jalan Tol. Guntoro menyebutkan, bahwa Jalan Tol ini akan segera dimulai dari Cileunyi hingga kota Banjar sepanjang 60 Km. Pihak Binamarga Provinsi sendiri katanya telah menyiapkan pembebasan lahan di tahun 2016. Sementara itu, pembangunanya akan direalisasikan sekira tahun 2017.

Tujuan dibangunya Tol Citas ini, ke depannya diharapkan bisa menjadi solusi kemacetan di sepanjang jalur tersebut. Peningkatan arus lalulintas terutama pada musim libur hari raya selama ini kerap kali sulit diatasi.  Selain itu, pembangunan Tol ini juga ditarketkan akan mendogkrak pertumbuhan ekonomi di kawasan utara Garut.

Menaggapi pernyataan Kepala Dinas Binamarga Provinsi Jawa Barat, Pemerintah Kecamatan Malangbong yang diwakili oleh tokoh muda Malangbong sekaligus sebagai Kepala Sub Bagian Keuangan Kantor Kecamatan Malangbong, Deden Munawar, S.IP., menegaskan, pihaknya menyambut baik rencana pemerintah Jawa Barat untuk membuka jalur Tol di kawasan Garut Utara. Jalur Tol Citas ini sendiri akan melintasi beberapa desa di Kecamatan Malangbong yang meliputi, Desa Lewo, Baru, Cihaur kuning tembus ke Desa Cinagara yang berbatasan langsung dengan Kecamatan Kadipaten di Kabupaten Tasikmalaya. Rencananya, pintu Tol akan dibuka di Desa Cinagara.

Sementara itu, Kepala Seksi Ekonomi dan Pembangunan (Ekbang) Kecamatan Malangbong, Muhrom Munadi menyebutkan, untuk kegiatan pembangunan jalan Tol ini peran pemerintah Kecamatan Malangbong turut menyosialisasikannya, hingga mensukseskan program tersebut. “Dengan dibukanya jalur Tol, memang akan sedikit menurunkan animo masyarakat untuk membuka rumah makan. Khususnya di sepanjang Jalan Raya Bandung-Tasik, karena pengguna jalan dari Bandung, Jakarta yang akan menuju ke Jawa Tengah, Jawa Timur, atau jurusan Tasikmalaya akan beralih memilih jalur Tol, dengan begitu lalu lintas dijalur biasa akan sepi,” ungkapnya.

Diharapkannya, masyarakat tidak perlu khawatir dengan perubahan ini, karena para pedagang bisa mengalihkan lokasi berdagangnya ke daerah jalur Jalan Raya Wado-Malangbong. Di jalur ini juga nantinya akan ramai, karena akan menjadi jalur Wisata Jatigede dari arah Tasikmalaya, Ciamis dan Banjar. Selain itu, jalur ini juga akan menjadi jalur alternatif .

“Seiring dibukanya jalur Tol di utara, tepatnya jalur Limbangan-Malangbong, juga akan dibuka jalan alternatif Lingkar Limbangan melalui Selaawi, berputar di Desa Mekarasih Kecamatan Malangbong. Otomatis jalur ini akan menjadi ramai oleh pengendara baik tujuan Wisata Jatigede, maupun ke arah Tasikmalaya,” pungkasnya.

0 komentar:

Post a Comment

Pages