Bandara Nusawiru
google docs |
Bandara Nusawiru / Nusawiru
Airport merupakan bandara yang terletak di kecamatan cijulang, kabupaten
pangandaran, Jawa Barat. Bandara terdekat
menuju kawasan wisata pantai pangandaran dan green canyon. Saat ini baru
pewasat jenis kecil CN 235 dan Foker 27 yang berpenumpang hingga 40 orang.
Saat
ini baru dipakai maskapai Susi Air yang melayani jam terbang jakarta –pangandaran
dan pangandaran-jakarta dari halim
perdana kusuma. Berangkat pukul 6 pagi dari pangandaran dan 8 pagi dari jakarta
Halim PK. Bandara yang didirikan pada tahun 1996 ini pengelolaanya berasal dari
dinas perhubungan jawa barat.
Sempat ditutup pada masa
reformasi, dan buka kembali pada tahun 2004 dengan sebuah maskapai penerbangan
merpati Airlines, namun tidak bertahan lama.
Saat ini, Bandara Nusawiru hanya
bisa disinggahi pesawat kecil seperti CN-235, NC-212, dan pesawat caravan.
Dengan perpanjangan landas pacu diharapkan pesawat besar dengan jumlah
penumpang banyak bisa turun di sana. Dengan penambahan runway itu, pesawat
boeing 737 pun bisa bisa masuk ke bandara udara Nusawiru. Jika traffick
penumpang dan rutenya bagus serta infrastrukturnya memadai, kemungkinan akan
diperluas kembali hingga pesawat wide body bisa masuk.
Upaya perluasan landasan pacu
bandara di kawasan wisata tersebut terus dilakukan. Gubernur Jawa Barat, Ahmad
Heryawan mengatakan, saat ini panjang landasan pacu Bandara Nusawiru masih
1.400 meter. Namun, Pemprov Jabar berhasil membebaskan lahan untuk perluasan
runway tersebut sepanjang 800 meter, sehingga menjadi 2.200 meter.
Dengan adanya perbaikan landasan,
diharapkan bisa lebih menarik minat turis untuk berkunjung ke sana.
keistimewaan alam pantai di Jawa
Barat tak kalah dari Bali. Hamparan pasir Pangandaran misalnya, tak jauh beda
dengan pantai di Kuta. Bedanya, di Bali akses udara, darat, laut lebih bagus,
sehingga pelancong lokal dan dunia lebih mudah berkunjung.
Bandara Internasional Jawa Barat
(BIJB) kini mulai merespon bandara udara Nusawiru di Desa Kondangjajar,
Kecamatan Cijulang, Kabupaten Pangandaran untuk dikembangkan.
Menteri Perhubungan Budi Karya
Sumadi menilai Bandara Nusawiru di Pangandaran, Jawa Barat perlu dikembangkan.
Menurut Budi, wilayah Jawa Bagian
Selatan merupakan daerah yang sangat potensial dikembangkan potensi wisatanya
karena itu dibutuhkan akses yang mudah ke sana.
"Bandara Nusawiru, harus
diberi kesempatan untuk dibuka aksesnya ke kota-kota lain seperti Jakarta,
Yogyakarta, Bali dan sejumlah kota lainnya," ujar Budi saat meninjau ke
sana, Sabtu (12/11).
Terkait dengan Bandara Nusawiru, Menhub mengatakan bahwa Bandara ini harus diberi kesempatan untuk dibuka aksesnya ke kota-kota lain seperti Jakarta, Yogyakarta, Bali dan sejumlah kota lainnya.
Menurut Menhub, wilayah Jawa Bagian Selatan merupakan daerah yang sangat potensial, oleh karena itu menjadi suatu keharusan bagi pemerintah untuk memberikan ruang bagi daerah Pangandaran.
Menurut Menhub, wilayah Jawa Bagian Selatan merupakan daerah yang sangat potensial, oleh karena itu menjadi suatu keharusan bagi pemerintah untuk memberikan ruang bagi daerah Pangandaran.
“Jawa Bagian Selatan selain
potensial untuk dikembangkan sebagai wisata juga berpotensi untuk mendukung
logistik nasional baik perikanan maupun pertanian lainnya, oleh karena itu
pemerintah harus memberikan ruang bagi daerah Pangandaran dan sekitarnya agar
mendapatkan aksesibilitas”, ujar Menhub.
Pada kunjungan ke Pangandaran,
Menhub melakukan pertemuan dengan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi
Pudjiastuti yang telah tiba terlebih dahulu di Pangandaran. Turut hadir dalam
pertemuan tersebut adalah Anggota Komisi V DPR RI Nurhayati, Kadishub Provinsi
Jawa Barat Dedy Taufik, Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata dan sejumlah pejabat
terkait lainnya.
Pada kesempatan tersebut, Menhub
Budi dan Menteri KKP Susi juga sempat meninjau lokasi proyek pembangunan
Pelabuhan Laut Bojong Salawe yang hanya berjarak 1 kilometer dari Bandara
Nusawiru. Menhub menjelaskan bahwa saat ini memang ada obstacle atau hambatan
terhadap lalu lintas penerbangan di Bandara Nusawiru berupa crane proyek
pembangunan Pelabuhan Bojong Salawe, akan tetapi Menhub menjelaskan bahwa
obstacle ini tidak membahayakan penerbangan.
“Obstacle yang ada di pelabuhan
Bojong Salawe bersifat temporer saat konstruksi, nanti jika pelabuhan sudah
jadi, ada crane kecil di pelabuhan ini tidak berbahaya”, jelas Menhub.
Menhub berharap Bandara Nusawiru
nantinya dapat menjadi bandara yang lebih besar, “Bandara Nusawiru akan menjadi
suatu bandara yang lebih besar bahkan suatu saat saya berharap pesawat sekelas
Boeing 737 dapat mendarat di sini, itu jangka menengah”, harap Menhub
0 komentar:
Post a Comment