Pangandaran Tahun 2017, Pesawat jenis Air Bus siap mendarat di Bandara Nusawiru.

Bandara Nusawiru

google docs


Bandara Nusawiru / Nusawiru Airport merupakan bandara yang terletak di kecamatan cijulang, kabupaten pangandaran, Jawa Barat.  Bandara terdekat menuju kawasan wisata pantai pangandaran dan green canyon. Saat ini baru pewasat jenis kecil CN 235 dan Foker 27 yang berpenumpang hingga 40 orang. 

Saat ini baru dipakai maskapai Susi Air yang melayani jam terbang jakarta –pangandaran dan  pangandaran-jakarta dari halim perdana kusuma. Berangkat pukul 6 pagi dari pangandaran dan 8 pagi dari jakarta Halim PK. Bandara yang didirikan pada tahun 1996 ini pengelolaanya berasal dari dinas perhubungan jawa barat.

Sempat ditutup pada masa reformasi, dan buka kembali pada tahun 2004 dengan sebuah maskapai penerbangan merpati Airlines, namun tidak bertahan lama.

Saat ini, Bandara Nusawiru hanya bisa disinggahi pesawat kecil seperti CN-235, NC-212, dan pesawat caravan. Dengan perpanjangan landas pacu diharapkan pesawat besar dengan jumlah penumpang banyak bisa turun di sana. Dengan penambahan runway itu, pesawat boeing 737 pun bisa bisa masuk ke bandara udara Nusawiru.  Jika traffick penumpang dan rutenya bagus serta infrastrukturnya memadai, kemungkinan akan diperluas kembali hingga pesawat wide body bisa masuk.

Upaya perluasan landasan pacu bandara di kawasan wisata tersebut terus dilakukan. Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan mengatakan, saat ini panjang landasan pacu Bandara Nusawiru masih 1.400 meter. Namun, Pemprov Jabar berhasil membebaskan lahan untuk perluasan runway tersebut sepanjang 800 meter, sehingga menjadi 2.200 meter.

Dengan adanya perbaikan landasan, diharapkan bisa lebih menarik minat turis untuk berkunjung ke sana.

keistimewaan alam pantai di Jawa Barat tak kalah dari Bali. Hamparan pasir Pangandaran misalnya, tak jauh beda dengan pantai di Kuta. Bedanya, di Bali akses udara, darat, laut lebih bagus, sehingga pelancong lokal dan dunia lebih mudah berkunjung.

Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) kini mulai merespon bandara udara Nusawiru di Desa Kondangjajar, Kecamatan Cijulang, Kabupaten Pangandaran untuk dikembangkan.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menilai Bandara Nusawiru di Pangandaran, Jawa Barat perlu dikembangkan.

Menurut Budi, wilayah Jawa Bagian Selatan merupakan daerah yang sangat potensial dikembangkan potensi wisatanya karena itu dibutuhkan akses yang mudah ke sana.

"Bandara Nusawiru, harus diberi kesempatan untuk dibuka aksesnya ke kota-kota lain seperti Jakarta, Yogyakarta, Bali dan sejumlah kota lainnya," ujar Budi saat meninjau ke sana, Sabtu (12/11).

Terkait dengan Bandara Nusawiru, Menhub mengatakan bahwa Bandara ini harus diberi kesempatan untuk dibuka aksesnya ke kota-kota lain seperti Jakarta, Yogyakarta, Bali dan sejumlah kota lainnya.

Menurut Menhub, wilayah Jawa Bagian Selatan merupakan daerah yang sangat potensial, oleh karena itu menjadi suatu keharusan bagi pemerintah untuk memberikan ruang bagi daerah Pangandaran.

“Jawa Bagian Selatan selain potensial untuk dikembangkan sebagai wisata juga berpotensi untuk mendukung logistik nasional baik perikanan maupun pertanian lainnya, oleh karena itu pemerintah harus memberikan ruang bagi daerah Pangandaran dan sekitarnya agar mendapatkan aksesibilitas”, ujar Menhub.



Pada kunjungan ke Pangandaran, Menhub melakukan pertemuan dengan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti yang telah tiba terlebih dahulu di Pangandaran. Turut hadir dalam pertemuan tersebut adalah Anggota Komisi V DPR RI Nurhayati, Kadishub Provinsi Jawa Barat Dedy Taufik, Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata dan sejumlah pejabat terkait lainnya.

Pada kesempatan tersebut, Menhub Budi dan Menteri KKP Susi juga sempat meninjau lokasi proyek pembangunan Pelabuhan Laut Bojong Salawe yang hanya berjarak 1 kilometer dari Bandara Nusawiru. Menhub menjelaskan bahwa saat ini memang ada obstacle atau hambatan terhadap lalu lintas penerbangan di Bandara Nusawiru berupa crane proyek pembangunan Pelabuhan Bojong Salawe, akan tetapi Menhub menjelaskan bahwa obstacle ini tidak membahayakan penerbangan.

“Obstacle yang ada di pelabuhan Bojong Salawe bersifat temporer saat konstruksi, nanti jika pelabuhan sudah jadi, ada crane kecil di pelabuhan ini tidak berbahaya”, jelas Menhub.


Menhub berharap Bandara Nusawiru nantinya dapat menjadi bandara yang lebih besar, “Bandara Nusawiru akan menjadi suatu bandara yang lebih besar bahkan suatu saat saya berharap pesawat sekelas Boeing 737 dapat mendarat di sini, itu jangka menengah”, harap Menhub

0 komentar:

Post a Comment

Pages