Konglongmerat Indonesia yang kian sukses menancapkan Bisnisnya di berbagai sektor

Chairul Tanjung google docs

Pundi pundi orang kaya Indonesia kian menggelembung meski pertumbuhan ekonomi dunia pada tahun sebelumnya melambat.

Salah satu taipan Indonesia sebut saja yaitu, Chairul Tanjung yang kekayaan-nya tumbuh 11,63%, dari US$4,3 milliar pada akhir 2014 menjadi US$4,8 milliar pada awal tahun 2016.perusahaan konglomerasi miliknya CT Corp, menjadi sebuah perusahaan yang membawahi beberapa anak perusahaan seperti Trans Corp, Bank Mega

 Sri Prakash Lohia tumbuh 6,82 %, dari US$4,4 milliar menjadi US$4,7 milliarAdapun Bachtiar karim, yang mengelola Grup Musim Mas, mampu membukukan pertumbuhan fantastis hingga 65% dengan mengandalkan lini bisnis utama minyak kelapa sawit mentah. Harga CPO sendiri tercatat sudah melonjak lebih dari 50%, sejak terkapar di level terendahnya pada September tahun lalu.

Penyebabnya adalah dampak dari El Nino yangmembuat pasokan CPO menipis dan kebijakan biofuel yang  digenjot pemerintah mulai menggerek harga sawit. Terlebih lagi, pemerintah Malaysia yang mulai menrapkan pajak bagi CPO, membuat harga minyak sawit dunia melambung.

Sentiment positif minyak sawit, ditengah tren pelemahan harga komoditas, pun juga dinikmati Grup Salim. Bila ditelisik lebih dalam pundi pundi kekayaan Anthoni Salim sebagai taipan ke-3 di Indonesia versai majalah forbes mencapai US$5,4 milliar setara dengan Rp 70.98 Trilliun.
Anthoni Salim google docs


Pantauan Bisnis dari tujuh perusahaan Grup Salim yang melantai di pasar modal, harga sahamnya rerata naik 4,27%  sejak awal tahun.

Bahkan harga saham tiga emiten milik Anthoni salim, menempati 10 lonjakan tertinggi sepanjang tahun berjalan. Ketiganya yaitu, PT.Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF), PT. Salim Ivomas Pratama Tbk. (SIMP), PT. Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk. (LSIP). Masing-masing melonjak INDF melonjak 39,61%, SIMP naik 37,05%, dan LSIP 33,33%.

Tampaknya ,sektor barang-barang konsumsi dan minyak kelapa sawit mentah (crude palm oil /CPO) tahun ini bakal gemilang dan mengalami kenaikan yang signifikan.

Selanjutnya, saham-saham consumer goods mulai merangsek naik unjuk gigi, indeks consumer goods industry telah melompat 10,91% year to date. Mengalahkan indeks harga saham gabungan (IHSG) yang naik 5,6%. Pemicu lonjakan saham-saham sektor consumer goods diantaranya pemangkasan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia (BI Rate). Turunya BI Rate di prediksi bakal menurunkan bunga kredit perbankan, dan meningkatkan daya beli masyarakat.

Saham saham sektor konsumsi diproyeksi bakal kian Berjaya dan dipilih oleh investor pada tahun ini, misalnya saja , INDF dan ICBP milik Grup Salim.serta PT Uniliver Indonesia Tbk. (UNVR).

Namun bebrapa taipan juga beralih ke dalam bisnis lain, Grup Djarum misalnya semakin menancapkan kuku di bisnis tower melalui PT. Sarana Menara Nusantara Tbk. Lebih jauh, Grup Djarum ingin mencuri Start sebelum adanya merger dan akuisisi di sektor TI. Djarum ingin menjadi pemain mayoritas pada bisnis tower yang diharapkan akan membuat nilai buku (book value) perusahaan meroket. Nantinya Grup Djarum dinilai dapat menjual kepemilikan dalam emiten berkode TOWR tersebut di lantai Bursa. Terpenting, perusahaan milik orang terkaya di Indonesia itu menguasai asset menara base transceiver station.

Prospek bisnis sewa menara terbilang sangat menguntungkan, dahulu PT Tower Bersama insfrastucture Tbk. (TBIG) dimiliki oleh Sofyan Wanadi yang kemudian di lego kepada PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. (SRTG)milik Edwin Soeryadjaja bersama Salahuddin Uno.

Lucky Bayu Purnomo, analis PT Danareksa Sekuritas, mengatakan dalam tiga tahun terakhir sektor teknologi informasi telah menjadi tulag pungung perekonomian melalui infrastruktur. Grup Djarum Menangkap peluang di Bisnis Menara Telekomunikasi. Dengan dukungan geografis Indonesia bisnis sewa menara telekomunikasi sngak menjanjikan. Para taipan negeri ini semakin Berjaya dengan peluang bisnis yang semakin bergeliat.


Para taipan negeri ini semakin tajir dan terus menancapkan bisnisnya disegala sektor industry, hal itu seiring dengan meningkatnya daya beli masyarakat yang bakal mempertebal pundi-pundi taipan.

0 komentar:

Post a Comment

Pages