Bisnis dengan modal sepeda dan
termos.
Jika kalian pernah berjalan-jalan
disekitar monas atau tempat tempat ramai dijakarta pasti kalian akan menemukan
sosok yang sangat familiar, seorang abang-abang yang mengayuh sepeda dengan
barang daganganya berupa rencengan kopi dan minuman penyegar dengan termos es
dan termos air panasnya.
Ya benar sekali mereka adalah
salah satu dari sekian banyak penggerak ekonomi di Indonesia, dengan modal
sepeda dan keyakinan kuat mereka menjajakan jualanya dimana ada orang
berkerumun dipinggir jalan.
Sejauh penulis amati pekerjaan
mereka sangat menarik dan unik. walaupun mereka termasuk dalam kategori pedagang
kaki lima tapi mereka terlihat cukup tertib dan mematuhi aturan dengan tidak
membuat kemacetan dan sampah sisa plastic bekas nya pun mereka kumpulkan dan
dibuang di tempat yang semestinya. Karena system kerja mereka mobile atau
bergerak tidak menetap disatu tempat saja. Dinilai tidak mengganggu ketertiban
umum.
Keberadaan mereka cukup membantu
sebagian warga menengah bawah yang ingin menikmati segelas kopi atau minuman
dingin dengan harga terjangkau tanpa harus nongkrong dikafe-kafe yang harganya
relative mahal. Dengan segelas kopi merekan sudah dapat menikmati suasana
jakarta dengan santai berkat penjual kopi keliling yang setia melayani mereka
dengan senyum ramahnya.
Sebagai penggerak ekonomi
sebenarnya keberadaan mereka perlu dipertimbangkan untuk memenuhi kebutuhan
warga kota. Mereka memberikan suatu nilai kepada warga kota yang ingin
menikmati kopi dan suasan jakarta dengan harga yang terjangkau. Karena
kebutuhan akan ruang public yang kian sempit maka pemerintah seharusnya
memberikan perhatian khusus kepada mereka agar mereka lebih baik dalam
berjualan tanpa ada rasa takut dikejar-kejar satpol pp.
Bisnis dengan modal sepeda
seperti ini untungnya cukup menjanjikan, dilihat dari modal yang mereka
keluarkan tidak lebih dari 1juta rupiah, yaitu:
- Sepeda
- Termos es dan termos air panas.
- Kopi rencengan dengan berbagai varian merek.
- Minuman sachet juga dengan berbagai merek.
- Gelas plastic, sedotan.
- Dan keberanian serta tekad yang kuat.
Dari beberapa penjual kopi sepeda
yang pernah penulis temui, sebut saja Dadang (nama beken identitas pangkalan )
yang biasa berjualan disekitar kawasan menteng jakarta pusat, omset mereka
rata-rata dalam sehari sekitar 150-250 ribu rupiah bersih, Sudah dipotong biaya
modal. bisa dihitung berapa pendapatan mereka dalam 1 bulan dikali 25 hari kerja saja. 200,000 x 25 -+ sekitar 5,000,000 rupiah, jumlah yang tidak sedikit tentunya, jika dibandingkan dengan upah pekerja di jakarta dengan gaji UMR.
Walaupun keberadaanya kerap dianggap
mengganggu ketertiban umum, namun ada kalanya sebagian orang menganggap
keberadaan mereka sangat membantu. Kadang malah banyak orang yang hanya ingin
sekedar nongkrong di taman kota hanya untuk menikmati kopi sepeda yang di
jajakan para penjual kopi sepeda tersebut.
Jika anda penasaran dengan
keberadaan para penjual kopi sepeda ini, anda dapat datang ke taman kota
sekitar sore hari dan menjelang malam. Kadang mereka berada di area tersebut
berkeliling menjajakan dagangannya.
berdagang memang jenis pekerjaan yang paling berpotensi mendatangkan banyak rejeki. apalagi saat ini penikmat kopi tidak hanya dari kalangan orang dewasa melainkan juga dari kalangan muda, baik laki-laki maupun perempuan.
ReplyDeletejika berkenan, silahkan kunjungi juga website saya di :
Aplikasi Kasir di Android