Jalan Layang Khusus Busway Ciledug-Tendean yang dinanti.
Semakin pesat pertumbuhan sebuah kota, moda transportasi yang
digunakan pun semakin beragam mulai dari mobil pribai, angkot, kereta, ojek, busway, buskota, metromini, kopaja, Ooek online, taksi, taksi online, bajaj,
delman, sepeda motor, sepeda dan masih banyak lagi alternative transportasi
yang digunakan masyarakat untuk menuju tempat tampat mereka beraktivitas.
Di Jakarta yang sudah terkenal dengan kemacetannya, sangat
dibutuhkan transportasi masal yang dapat digunakan oleh masyarakat dengan biaya
terjangkau, aman serta nyaman. Namun transportasi missal tersebut juga perlu
ditunjang dengan jalan yang memadai untuk mengurangi kemacetan karena badan
jalan yang tidak bertambah namun volume kendaraan semakin hari semakin besar.
Untuk itu pemerintah provinsi DKI jakarta mencari solusi agar
semua yang menjadi masalah ibu kota dapat terpecahkan sedikit demi sedikit. Salah
satu solusinya adalah membuat jalan layang yang dibuat vertical diatas jalan
raya yang sudah ada, beberapa jalan layang yang sudah beroperasi adalah jalan layang
Blok M – Antasari, yang menghubungkan kawasan Blok M dan Kawasan Cipete. Kemudian
jalan layang non-Toll Tanah abang-
Kampung Melayu. Yang melintas di atas jalan Prof Dr Satrio kuningan jakarta selatan.
Baru-baru ini pemerintah membuat jalan layang yang
menghubungkan Ciledug-tendean dengan panjang -+ 9 KM. Jalan layang ini nantinya
dikhususkan untuk kendaraan umum Busway. Dimana bertujuan untuk mengurangi
kemacetan dan mengedukasi masyarakat untuk lebih menggunakan kendaraan umum
daripada kendaraan pribadi. Jika sudah beroperasi nantinya masyarakat yang
tinggal di daerah penyangga ibu kota di kawasan Ciledug dan sekitarnya dapat menggunakan transportasi Busway untuk
menuju tempat mereka bekerja di pusat kota. Hal tersebut di harapkan mampu
mengurangi kemacetan yang selama ini dirasa sudah sangat tidak wajar.
Jalan layang khusu busway Ciledug-Tendean, di kawasan Mampang prapatan. |
Moda transportasi umum memang menjadi hal yang sangat vital
bagi kota-kota besar di Dunia termasuk Indonesia yang tingkat kemacetannya
sudah membuat warga masyarakatnya kehilangan waktu efektifnya di jalan,
terutama Jakarta.
Walau tidak sedikit masyarakat yang masih enggan untuk
menggunakan kendaraan umum seperti busway yang dinilai masih sangat kurang
nyaman, tentunya hal tersebut perlu edukasi yang mendalam dan dengan perbaikan
terus menerus terhadap pelayanan transportasi umum agar masyarakat merasa cukup
nyaman menggunakan kendaraan umum daripada kendaraan pribadi. Menggunakan kendaraan
pribadi memang nyaman namun biaya yang dikeluarkan pun tidak dapat dibilang
murah, selain bensin, parker juga menggunakan kendaraan umum sama saja menambah
kemacetan yang sudah ada.
Pemerintah berupaya untuk membuat kota jakarta semakin nyaman
dan aman. Sehingga pembenahan dalam transportasi umum sedang gencar dilakukan
secara bertahap dan jangka panjang.
Halte busway Tertinggi dijakarta |
Jalan layang Khusus busway yang menghubungkan Ciledug-Tendean
, saat ini sudah hampir 80% untuk pengerjaanya, tinggal menunggu tahap selanjutnya
untuk beroperasi dan melayani masyarakat jakarta. Dengan ketinggian yang
bervariasi membuat jalan layang Khusus Busway Ciledug-Tendean memiliki beberapa
Halte Busway yang dinilai sangat kurang bersahabat dengan penumpang. Karena memiliki
ketinggian yang tidak biasa , seharusnya memilki escalator atau lift untuk
memudahkan penumpang menuju halte busway yang tingginya -+ 30 meter diatas
permukaan tanah.
Banyak warga masyarakat yang berharap pemerintah menyediakan
fasilitas untuk transportasi umum tidak setengah-setengah, karena nantinya
masyarakat sendiri enggan menggunakan transportasi umum jika fasilitas yang ada
seadanya dan malah membuat penumpang dan penggunanya tidak nyaman.
BACA JUGA :
0 komentar:
Post a Comment