Majikan dan pengasuh
Google Image |
Pernah melihat pengasuh anak atau
istilah asing nya Nanny atau Baby sitter ? Pasti jawabannya, sering! Ya sering,
sering kali kita melihat nanny atau baby sitter di mall, bandara atau di ruang
publik lainnya. Bagaimana kita bisa mengetahui mereka nanny atau baby sitter ?
SERAGAM ! Banyak para majikan yang mengharuskan baby sitter nya mengenakan
seragam.
Biasa kita melihat seragam baby
sitter dengan model yang itu-itu saja, kemeja lengan pendek warna putih
begitupun dengan bahwannya, rok atau celana panjang tentu dengan warna putih.
Atau mungkin ada warna-warna lain tapi saya lebih sering melihat warna putih.
Ada beberapa pertanyaan terkait
dengan mereka yang mewajibkan baby sitter untuk mengenakan seragam. Apakah
fungsi dari seragam tersebut menurut sang majikan ? dan Apakah dampak dari sisi
psikologis dari sang baby sitter ketika dilabelkan dengan sebuah “seragam” ?
Saya mencoba mencari jawaban
tersebut, ada satu jawaban yang paling menggelitik hati nurani saya. Pertanyaan
pertama saya adalah, apa fungsi seragam baby sitter dari sisi sang majikan. Dan
jawaban itu adalah sebagai petanda. Sebagai petanda jika mereka adalah baby
sitter, mereka yang menjaga anak-anak serta mengasuhnya.
Apakah maksud lain dari “petanda”
itu adalah ‘Saya Majikan dan Dia Pembantu’ ? Jika demikian, sangat disayangkan
karna mendiskriminasikan orang ternyata berawal dari diri kita, dari lingkungan
keluarga. Lingkungan kecil yang seharusnya, kita tanamkan sebuah kebersamaan,
kesetaraan dan akhlak-akhlak positif lainnya sedari kecil. Apakah menunjukan
kesenjangan social di ruang publik suatu kebanggaan ?
Alangkah indahnya jika kita
memberikan kebebasan pada seorang baby sitter, kebebasan untuk tidak memakai
seragam dan digantikan dengan baju yang rapi dan layak pakai. Saya rasa akan lebih bahagia hati baby sitter
jika demikian. Mereka akan merasa bagian dalam keluarga. Jika sudah bahagia,
baby sitter akan tulus menjalankan pekerjaannya dan akan berterimakasih karna
tidak membedakan bahwa Anda majikan dan saya pengasuh.
Pernah saya mengobrol dengan
seorang baby sitter di sekolah keponakan saya. Saat itu satu-satunya baby
sitter yang mengenakan seragam adalah beliau. Sebelum saya menyapa, saya
memperhatikan baby sitter tersebut, saya melihat ketidaknyamanan, saya melihat
ketidak percayaan diri. Dengan diawali basa-basi untuk memulai percakapan,
sampailah pada pertanyaan saya kepada beliau “Mba, pake seragam memang
diharuskan ya? “setiap hari?” dan “hanya jika keluar rumah atau dirumah juga
dipake mba?”. Si Mbak pun menjawab bahwa dia diharuskan memakai seragam setiap
hari di luar maupun didalam rumah. Dan dengan nada malu, beliau berkata “Saya
pengasuh mas, Dan Dia (menunjuk satu anak laki kecil), majikan”.
Bagaimana pandangan anda, apakah
seragam baby sitter sebuah indentitas bahwa saya Majikan dan dia pengasuh ?
0 komentar:
Post a Comment