credit image by Genpi Jabar |
Sepanjang jalan kidang pananjung
dan poros tengah jalan wisata pangandaran sampai sebagian jalan di pantai timur
ditutup sementara untuk atraksi karnaval yang melibatkan sejumlah masyarakat
dan pelaku kesenian. Ada perwakilan dari kesenian ronggeng gunung, kuda
lumping, masyarakat adat, drum band, klub motor, anak sekolah , ibu-ibu
pengajian, Ibu-Ibu PKK dan dinas terkait.
Acara festival hajat laut ini
berlangsung selama tiga hari dari tanggal 21-23 september 2017 yang berlangsung
di beberapa tempat di pantai wisata pangandaran.
Tapi tidak seperti tahun-tahun
sebelumnya, karena dalam peringatan Hajat laut tahun ini bertepatan dengan
tahun baru islam yaitu 1 Muharam 1439 Hijriah, acara larung sesaji yang biasa
dilakukan dengan membawa kepala kerbau ke tengah laut, tahun ini tidak ada. sejumlah
masyarakat menyayangkan dengan tidak adanya larung sesaji ini. Karena ritual
tersebut merupakan tradisi yang sudah turun temurun dilakukan oleh masyarakat
pangandaran. selain itu upacara larung sesaji merupakan daya tarik bagi
wisatawan. Sebagai gantinya adalah tabur bunga yang dilakukan di pantai timur
oleh bupati pangandaran.
Sejumlah ribuan Masyarakat memenuhi
sepanjang pantai timur pangandaran, untuk menyaksikan prosesi tersebut, tidak
ketinggalan juga perahu nelayan yang di hiasi ornament menambah semarak
festival hajat laut.
Wisatawan yang datangpun ada yang
ikut naik perahu dan berlayar ke tengah laut untuk ikut dalam arak-arakan
tersebut. kawasan wisata pangandaran memang terkenal dengan keindahan
pantainya, apalagi dengan adanya festival hajat laut menjadi daya tarik sendiri
untuk wisatawan yang datang.
0 komentar:
Post a Comment