Hajat laut adalah sebuah ritual bentuk
ungkapan rasa syukur masyarakat nelayan yang berada di wilayah pesisir selatan
pangandaran kepada sang hyang widi atas karunia dan berkat nya telah memberikan
rejeki hasil laut yang melimpah. Ritual itu berupa melarung sesaji di tengah
laut yang di arak dengan perahu nelayan, tradisi Hajat laut digelar setiap tahun
yang jatuh pada bulan Muharam, pada kamis wage menjelang jumat Kliwon.
Tujuan digelarnya hajat laut
adalah sebagai bentuk Rasa syukur di kalangan nelayan pangandaran kepada Tuhan
Yang Maha Esa.
Selain untuk menyampaikan rasa
Syukur acara tersebut juga bertujuan untuk mempererat tali silaturahmi antar warga masyarakat.
Hajat laut yang diselenggarakan
pada tanggal 21-23 september 2017 Ini berlangsung meriah karena diadakan pula
karnaval kebudayaan yang menampilkan kesenian dari berbagai daerah di wilayah
kabupaten pangandaran.
Masyarakat adat turut serta
berpartisipasi dalam penyelanggaran hajat laut yang digelar di pantai timur
pangandaran.
Acara karnaval sendiri merupakan
rangkaian festival hajat laut, arak-arakan karnaval yang dimulai dari depan
gedung dinas pariwisata pangandaran dan berakhir di depan pasar ikan pantai
timur pangandaran turut di meriahkan oleh bapak bupati pangandaran H. Jeje
wiradinata.
Bupati pangandaran tersebut naik
kereta kencana dan berkeliling kota pantai wisata pangandaran, ribuan
masyarakat memenuhi sepanjang jalan kidang pananjung menyaksikan karnaval
festival hajat laut.
Terlihat beberapa penari ronggeng
gunung yang berjalan sambil menari-nari lincah di iringi music tradisional, pakaian
mereka serba merah dengan selendang kuning cerah melambai-lambai mengikuti
gerakan tangan, wajah cantiknya berseri
seri menyapa masyarakat yang menyaksikan di sepanjang jalan. Mereka adalah
Putri-putri pantai pesisir selatan pangandaran yang cantik dan juga ramah.
Tidak ketinggalan barisan manusia
manusia bertopeng menyeramkan ikut dalam
karnaval itu, wajah topeng yang mirip buta ijo dengan gigi menyeringai sebesar
kampak, lidah menjulur sampai ke tanah, membuat keberadaan mereka menjadi daya
tarik sendiri untuk wisatawan yang kebetulan sedang berwisata ke pangandaran.
banyak dari wisatawan yang tidak melewatkan kesempatan tersebut untuk berburu
foto, entah itu foto selfie atau untuk foto dokumentasi.
Ada juga rombongan kesenian kuda
lumping dari kelompok kesenian warga pangandaran yang juga hadir memeriahkan
karnaval festival hajat laut, tidak ketinggalan barongannya yang membuat
anak-anak akan lari setelah melihat mereka menari kesurupan.
0 komentar:
Post a Comment