Pelabuhan Sunda Kelapa, Potret wisata sejarah Jakarta yang wajib dikunjungi dan mengabadikan moment seru

Pelabuhan sunda kelapa, sejarah yang tetap ada dan nyata

Gambar. Perahu-perahu besar yang terbuat dari kayu bersandar di dermaga pelabuhan sunda kelapa

Pelabuhan yang dikenal dengan pelabuhan untuk bersandarnya kapal barang berbentuk perah kayu berukuran besar dan megah, menjadikan lokasi pelabuhan sunda kelapa sebagai tempat yang menarik untuk dikunjungi, tidak jarang banyak wisatawan local maupun asing datang ke pelabuhan sunda kelapa untuk mengabadikan momen berlatar belakang perahu besar yang mencirikan pelayaran pada masa lampau.

Perahu yang berwarna-warni berderet sepanjang dermaga tua sunda kelapa, dengan tiang layar berdiri tegak dan layar menutup, Memberikan kesan berada di masa lalu. Maka dari itu pelabuhan ini sangat wajib menjadi tujuan para wisatawan asing yang ingin mengenal lebih jauh tentang Negara Indonesia dan navigasi di masa lalu.

Gambar. berfoto dengan latar belakang perahu besar. model : anugrah utami  IG @anugrahutami19/ IG @jendelakota

Banyak anak muda yang hobi fotografi menjadikan pelabuhan ini sebagai latar belakang untuk foto mereka.  Selain perahu besar container berwarna warni pun menjadi objek foto yang menarik untuk pehobi foto.

Gambar. Berfoto berlatar belakang kontainer

Keadaan pelabuhan sendiri memang tidak dijadikan sebagai objek wisata, namun karena ketertarikan masyarakat akan sejarah jakarta dan Indonesia , dengan sendirinya wisatwan datang untuk berkunjung. Fasilitas pun seadanya, hanya fasilitas pelabuhan biasa saja bukan fasilitas untuk berwisata. Padahal jika dijadikan tempat wisata berkelaspun pelabuhan sunda kelapa dapat menarik lebih banyak wisatawan yang ingin berwisata menikmati kota pelabuhan yang bernuansa masa lalu, Djakarta Tempoe Doeloe. 

Gambar. Para pekerja pelabuhan bersantai menikmati senja.

Karena selain pelabuhan yang memiliki banyak sejarah, di area tersebut juga banyak terdapat bangunan tua yang elok untuk dijadikan latar belakang sebuah foto, seperti di kawasan jalan cengkeh, area taman fatahillah, dan museum wayang.

Mungkin jika ditambah sentuhan artistic sedikit saja dan perbaikan fasilitas, pelabuhan sunda kelapa akan lebih cantik dan wisatwan akan lebih menikmati suasana Djakarta dimasa lalu, seperti kota-kota pelabuhan di eropa.

Kita berharap saja kepada pemerintah untuk melihat potensi yang dimilki jakarta selain dari sisi modernitas juga dari sisi sejarah yang banyak dicari oleh wistawan. Karena sunda kelapa memiliki keunikan tersendiri bagi setiap wisatawan yang datang kesana.

Biaya masuk ke area pelabuhan pun cukup murah hanya membayar retribusi di pintu masuk sebesar Rp 2.000, dan biaya parker kendaraan bermotor sebesar Rp 2.000 kita sudah dapat menikmati sejarah yang tetap ada.