google docs |
Bisnis
e-commerce makin menggiurkan bagi para pelaku bisnis, sejumlah perusaaan besar
kini melirik perdagangan online sebagai bisnis baru yang memilki pangsa pasar
dan keuntungan yang sangat fantastis. Baru baru ini bos besar Alibaba Group
membeli saham Lazada, salah satu situs e-commerce terbesar di Asia Tenggara. Jack
Ma sebagai pemilik Alibaba Group, memperkuat pasar e-commerce di Asia Tenggara,
tidak tanggung merogoh kocek hingga total kopral US$ 1 milliar atau setara
dengan Rp 1,3 trilliun. Lewat ekuitas baru senilai US$ 500 juta serta akuisisi
saham dari shareholder lazada lama. Antara
lain dari Rocket Internet SE, Tesco Plc dan Investment AB Kinnevik.
Transaksi
ini menjadi tonggak penting bagi Lazada untuk menjadi platform online terkemuka
di Asia Tenggara.
Lazada
berpeluang memperkuat cengkraman bisnisnya di Asia Tenggra lewat sinergi ini,
akan mendorong manfaat besar bagi pelanggan, penjual ,merek dan ekosistem
e-commerce.
Bagi
Alibaba akusisi ini akan membuat gurita bisnis e-commerce-nya semakin luas di
sejumlah Negara, khususnya di kawasan Asia tenggara. Taipan Indonesia Anthoni
Salim memilki andil tidak langsung di Lazada. Yakni lewat kepemilikan saham di
Rocket Internet AG. Grup Salim ini masuk lewat anak usaha First Pacific,
Phillippines Long Distance Telephone. Namun salah satu petinggi perusahaan
tersebut enggan berkomentar menurut Franciscus Welirang “ saya tidak tahu itu “
ujarnya.
Masuknya
Alibaba Group ke Lazada menunjukan kepercayaan investor atas prospek bisnis
e-commerce. Meski pesaing bisnis ini akan semakin pesat dan bertambah seiring
minat akan bisnis yang menguntungkan ini.
Dinegara
yang memilki banyak masalah, aplikasi akan bertumbuh pesat. Anak anak muda
bergairah menciptakan peluang menggunakan teknologi digital. Seperti diungkapkan
CEO Go-Jek Nadiem Makarim, Go-Jek pertama kali dikembangkan berangkat dari
masalah kemacetan yang terjadi dijakarta dan kota kota besar di Indonesia. Go-Jek
diharapkan menjadi solusi terhadap masalah tersebut.
Persaingan
usaha yang sehat sangat penting untuk menigkatkan perekonomian nasional , mendorong media
konvensional untuk berinovasi menciptakan ide dan gagasan yang segar agar dapat
bersaing di dunia usaha yang semakin berwawasan teknologi.
Makin banyak Group
konglomerasi terjun dalam bisnis modal ventura,
Modal
ventura adalah merupakan
suatu investasi dalam bentuk pembiayaan, berupa penyertaan modal ke dalam suatu
perusahaan swasta, sebagai pasangan usaha (investee
company) untuk jangka waktu tertentu. Pada umumnya investasi ini dilakukan
dalam bentuk penyerahan modal secara tunai, yang ditukar dengan sejumlah saham
pada perusahaan pasangan usaha. Investasi modal ventura ini biasanya memiliki suatu resiko yang tinggi namun memberikan
imbal hasil yang tinggi pula.
Tahun
ini pulas Telkom yangmenjadi pemodal start
up lewat Metra Digital Inovasi ini menyiapkan dana sekita US$25 juta untuk
usaha perintis. Bahkan , agar mampu menggaet start up andal, Telkom membuka kantor perwakilan di Silicon Valley,
San Franscisco, Amerika Serikat. Mereka menggandeng Plug n Play untuk operasi
kantor ini.
Jika
start up sukses menjadi besar , tentu
saja para pemodal ini bisa menggaruk keuntungan yang tidak sedikit. Pasalnya,
umumnya para pemodal ini mendapatkan saham istimewa alias preferred stock diperusaan perintis. Mereka berhak mengkonversi
modalnya menjadi kepemilikan saham atau convertible
notes.
0 komentar:
Post a Comment